aku menjalani hari untuk mengingatnya kembali,
menertawakannya lagi.
aku menjalani hari untuk mengenangya kembali,
sebagai cerminan sebuah usaha.
aku menjalani hari untuk direkam di memori,
dan melihatnya lagi sebagai sebuah kisah klasik.
sahabat lama,
tokoh tokoh yg mengisi peran bersama di skenario Tuhan.
perwatakan yg tepat untuk menertawakan kembali hidup.
sekedar melepas beban, melupakan waktu, tertawa sepanjang hari.
sahabat, lakon yg diciptakan tuhan untuk mengisi panggung hidup bersama.
putar lagi rekaman kita, dan kita akan mengerti pelajaran apa yg diberikan Tuhan kepada kita, tokoh tokoh yg banyak disebut 'sahabat'.
Wednesday, 21 March 2012
Sunday, 18 March 2012
"kabut yang likang
dan kabut yang pupuh
lekat dan gerimis pada tiang-tiang jembatan
matahari menggeliat dan kembali gugur
tak lagi di langit berpusing
di perih lautan"
-melancholic bitch, kartu pos bergambar jembatan golden gate san fransisco (puisi karya Sapardi Djoko Damono)
hujan jatuh terlalu dalam,
merasuki setiap persendian,
memberi kontradiksi sederhana.
Tuhan memberi sebuah redam,
kesejukan yg terlalu dalam,
kebencian dalam sebuah diam.
kini aku menaklukkan beku dalam sebuah cangkir.
dan kabut yang pupuh
lekat dan gerimis pada tiang-tiang jembatan
matahari menggeliat dan kembali gugur
tak lagi di langit berpusing
di perih lautan"
-melancholic bitch, kartu pos bergambar jembatan golden gate san fransisco (puisi karya Sapardi Djoko Damono)
hujan jatuh terlalu dalam,
merasuki setiap persendian,
memberi kontradiksi sederhana.
Tuhan memberi sebuah redam,
kesejukan yg terlalu dalam,
kebencian dalam sebuah diam.
kini aku menaklukkan beku dalam sebuah cangkir.
Monday, 12 March 2012
Friday, 9 March 2012
nikahi pikiranku ini
dalam diam, aku terus menyimak
dalam diam, aku menyuntikkan sifatmu ke ingatanku
dalam diam, aku menghafal goresan paras wajahmu
dalam diam, aku merekam lekuk tubuhmu
dalam diam aku memandangi secangkir teh hangat yg mulai dingin. kantung teh semakin memekatkan kolamnya.
aku melihatmu dalam cangkirku.
wanita bergaunkan keanggunan.
kau menjalankan plot yg luar biasa,
melukis senja mu sendiri diatas kanvas,
menyenandungkan nada nada rumit yg indah,
menyusun puzzle aksara kaku menjadi sajak yg elegan,
menyatukan diagonal diagonal kehidupan untuk dicerna dengan mudah.
kamu, wanita anggun dalam cangkirku
menikahlah dengan pikiranku,
kau dengan rumitmu, aku dengan tenangku,
cumbui fantasiku ini hingga menghasilkan kreasi.
dan kelak kita akan menikmati cangkir kita bersama.
dalam diam, aku menyuntikkan sifatmu ke ingatanku
dalam diam, aku menghafal goresan paras wajahmu
dalam diam, aku merekam lekuk tubuhmu
dalam diam aku memandangi secangkir teh hangat yg mulai dingin. kantung teh semakin memekatkan kolamnya.
aku melihatmu dalam cangkirku.
wanita bergaunkan keanggunan.
kau menjalankan plot yg luar biasa,
melukis senja mu sendiri diatas kanvas,
menyenandungkan nada nada rumit yg indah,
menyusun puzzle aksara kaku menjadi sajak yg elegan,
menyatukan diagonal diagonal kehidupan untuk dicerna dengan mudah.
kamu, wanita anggun dalam cangkirku
menikahlah dengan pikiranku,
kau dengan rumitmu, aku dengan tenangku,
cumbui fantasiku ini hingga menghasilkan kreasi.
dan kelak kita akan menikmati cangkir kita bersama.
Thursday, 8 March 2012
tabu bertamu
pagi tabu,
saat kelopak mata seakan penuh debu
otak dan hati masih membisu
tak ada hal baru
pagi tabu,
saat surat kabar tak lebih dari calon penghuni keranjang sampah
secangkir teh yg tidak bersahabat
dan perut meneriaki tuannya, mengemis sepotong roti
aneh, ketika karakter protagonis diberkahi jiwa antagonis
kemudian skenario berubah tanpa sebab
si antagonis menebar nelangsa ke protagonis
memaksa menjalani skenario muram
tabu, memberi bisu, menebar suram
saat kelopak mata seakan penuh debu
otak dan hati masih membisu
tak ada hal baru
pagi tabu,
saat surat kabar tak lebih dari calon penghuni keranjang sampah
secangkir teh yg tidak bersahabat
dan perut meneriaki tuannya, mengemis sepotong roti
aneh, ketika karakter protagonis diberkahi jiwa antagonis
kemudian skenario berubah tanpa sebab
si antagonis menebar nelangsa ke protagonis
memaksa menjalani skenario muram
tabu, memberi bisu, menebar suram
Subscribe to:
Posts (Atom)