hai kau, yg egois.
ini aku tulis surat cinta untukmu. atas dasar apa?atas dasar sebuah tali yg bernama keakraban.
kita dulu memang sempat akur, begitu dingin untuk saling memahami. kau menikmati peranmu, dan aku menikmati peranku. kau tidak pernah complain ketika aku lebih sering muncul. begitu pun aku, yg mempersilahkan dirimu untuk show off. kita benar benar menikmati waktu yg ada.
namun musim berputar. ego mu mengemuka. ke-egoisanmu benar benar semakin memuakkan. kau benar benar keras. enggan mengalah, benar benar tidak seperti yg aku kenal sebelumnya.
padahal aku benar benar menikmati berbagi waktu denganmu. aku sebagai pagi, kau sebagai siang, bahkan hingga senja. atau sebaliknya, kau sebagai pagi, aku mengiringi siang hingga senja, dan bahkan kau mempersilahkan ku menjadi sebuah malam yg mengiringi terlelapnya orang orang.
kenapa kita harus terus terusan seperti ini?kapan kau akan mengakui ketika orang orang sedang tidak membutuhkan dirimu?tidakkah kau sadar mereka benar benar mengeluh tentang dirimu?
padahal aku benar benar merindukan berbagi waktu denganmu. dengan dinginku, dan juga hangatmu. ya mungkin kita memang tidak akan pernah bisa benar benar berseteru. setelah sempat tidak enakan, kita selalu berbaikan setelahnya. ya, mungkin kita memang benar benar akrab. keakraban memang harus benar benar saling memahami kan?
kita akrab, dalam berbagi.
tidak seperti surat cinta?sudahlah.
ini sesungguhnya surat cinta untukmu, sang pemberi hangat, Matahari.
dari teman akrab yg mengagumimu, Hujan.
No comments:
Post a Comment