Thursday 9 February 2012

day #27 - dear, Afrodit..

dear afrodit,

kutitipkan semua rangkaian aksara yg aku tulis ini, sampaikan kepadanya, Ares.
tanamkan benih cinta ke dalam dirinya, seharusnya itu bukan hal sulit bagimu, sang dewi cinta.kau pasti setuju denganku, sebagai sosok yg enggan akan sebuah kekerasan. kita lebih memilih cinta.

lihatlah ke bawah sini,
derap langkah sepatu boots berat seperti menjadi intro dari nada kematian, dengan ledakan senjata sebagai reff nya. wangi mesiu bercampur dengan darah menjadi danur yg mewangi ke penjuru ruangan.
kejam.

aku yakin, cinta dapat mengubur sifat kejamnya.
aku memohon, afrodit. hanya kau yg bisa membantu merajut sesuatu yg begitu mahal disini, kedamaian.
jangan sampai zeus tau perihal surat ini.

salam dari bumi, dengan penuh kegelisahan

Tuesday 7 February 2012

day #25 - Gelap Menjawab

anggap saja aku malam, yg meniupkan perih jauh ke dalam rusukmu.
mencumbui jalan pikiranmu, merasuki sela sela otakmu.
menggagalkanmu terlelap.

mungkin aku memang tidak semewah senja, tiupanku tidak sesegar tiupan pagi.
mungkin aku memang terlalu menyakitkan.

tapi,
aku tidak akan pernah berhenti sampai kalian, manusia, mengerti jalan skenarionya.
aku ada sebagai renungan.
aku akan tetap pada sebuah ego, menjadi apatis atas keluhan.
membiarkan kalian tetap terjaga, menghantui semuanya, sampai saatnya kalian mengerti, hidup bukan untuk terpaku pada satu titik.
saat kau bergerak maju, saat itulah kita berdamai.

-surat balasan (lancang) untuk @harumazizah dalam surat "Malam"-

Monday 6 February 2012

day #23 - Perkenankan....

kepada aksara aksara cinta yg menggebu di langit biru,

biarkan aku bergabung dengan kalian, berkumpul membentuk kehangatan dalam guyuran hujan, bercengkrama diselimuti pelangi sesudahnya.
biarkan aku bergabung, menyenandungkan nada nada minor tentang cinta bersama kalian.
perkenankan aku berbincang bincang dengan kalian, dalam secangkir kafein pahit. kemudian mencumbui malam dengan prosa prosa singkat hingga mentari terbang ke permukaan.
perkenankan aku mengikuti kalian menghirup wangi dan indahnya taman bunga. berlari lari kegirangan seperti anak kecil di ujung jalan yg baru saja dibelikan balon.

perkenankan aku tinggal lebih lama bersama kalian.
larut dalam birunya langit yg dihiasi awan awan beraksara romantika.

day #22 - Kepada Butir Pasir yang Terus Berjatuhan

kepada butir butir pasir yg terus berjatuhan,
selama ini kita berteman, bukan?
ah ya, ini bukan soal pertemanan. ini sebuah pengajaran.
dari butir butirmu yg berjatuhan, aku mengerti gravitasi itu tercipta agar kami tetap berpijak. tidak lupa diri atas gemerlapnya romantika cucu adam dan hawa.
dari butirmu yg terus mengalir, aku mengerti bahwa waktu yg tercipta antara aku, dan dia, merupakan butiran butiranmu yg berjatuhan untuk aku labeli sebagai sesuatu yg berharga.



butir butirmu terus berjatuhan, semakin menumpuk di bawah. problema menghampiri, tapi disitu aku tau. cucu adam disandingkan dengan cucu hawa untuk berbagi elegi di dalam kisahnya.
saat butirmu habis di satu sisi, kau berputar, untuk kembali mengisi yg kosong. hidup ini bukan tidak ada gunanya. kita tidak perlu mengakhiri hidup layaknya romeo dan juliet demi sebuah romansa.

kepada waktu, yg diwakili butir butir pasir yg mengalir, jangan pernah lelah mengajariku sesuatu yg bermakna.
-surat yg lagi lagi terlambat terbit-

day #24 - Untuk Wanita dalam Bedung

hai, selamat pagi, kecil.
bagaimana kabarmu?sudah sarapan kan?sedang tidur nyenyak kah?
sini, aku ajarkan sesuatu kepadamu. kamu pasti belum tau ini kan?ini, yg aku kirimkan kepadamu adalah surat. bergenre cinta. apa itu cinta?ah sudahlah, sia sia rasanya kalau aku ajarkan ini sekarang. perlu banyak halaman untuk mengajarkan semuanya ke kamu. nanti kamu bakalan tau kok seiring berkembangnya tubuhmu. yg pasti, kamu bakalan bangga nantinya. bagaimana tidak, umur kamu baru saja dua hari udah dapat surat cinta. nah, itu satu prestasi loh.



oiya, gimana rasanya keluar dari perut ibumu setelah 9 bulan mendekap? kamu bakalan menjalani sesuatu yg disebut hidup disini. bertemu dan berkenalan dengan orang orang yg semoga saja hebat. belajar banyak. meskipun banyak yg akan mengganggu hidupmu, menggoyah pikiranmu, merusak kepercayaanmu, yakinlah kamu harus bisa bertahan dan menjadi sosok yg kuat. bukan wanita yg lemah. air matamu harus menjadi sesuatu yg terlalu berharga untuk keluar dari pelupuk matamu.
ingat, kamu harus bisa menjadi orang yg sukses. menjadi anak soleh, yg akan tumbuh berkembang menjadi sesosok wanita yg hebat. kami semua percaya ada sesosok yg hebat dalam dirimu, wanita kecil dalam balutan bedung.

selamat datang di dunia, Khansa Rafa Janeeta.

Wednesday 1 February 2012

day #19 - Sentuhan Magis Pria Malang

aku melalui pagi seperti biasa, memasuki pagar dengan begitu santai. melewati aula yg tampak gelap. ya, pagi itu masih pukul setengah tujuh lewat lima. memang, aku terlalu rajin dulu. tidak seperti sekarang.
bel berbunyi, semuanya berbondong bondong ke halaman depan untuk upacara senin pagi lengkap dengan topi dan dasi. penuh disiplin, karena memang itu yg diutamakan oleh sekolahku.
upacara selesai, tapi kami belum dibubarkan. ada pengumuman tambahan, ternyata ada seorang guru baru. berdiri memperkenalkan dirinya dengan tubuh yg tampak kurus, jangkung dan rambut ikal yg tebal. ternyata dia perantau, datang dari tempat yg jauh, Malang. aku tau itu di daerah Jawa, tidak tau di bagian mana. karena memang aku tidak begitu lihai merekam pelajaran ips dulu, dan lumayan cuek.
enam bulan berlalu, kenaikan kelas. dan ternyata sosok yg aku kenal dari perkenalan umum enam bulan sebelumnya menjadi wali kelasku. ya, perantau dari Malang. seperti anak sd pada umumnya dulu, semua takut. pertemuan pertama begitu dingin, tapi dia berhasil menghangatkannya.
matematika kelas empat, bukan pelajaran yg enteng dulunya. tapi, dengan sentuhan magis pria dari Malang tadi aku begitu lancar melaluinya. kembali menikmati pelajaran pelajaran yg ada.
dua tahun berlalu, tahun terakhir di bangku sekolah dasar. dan sepertinya tahun terakhir aku bertemu dengannya. pertemuan terakhir sepertinya saat aku meminta dia untuk membimbingku menyelesaikan soal soal sebagai bekalku masuk ke bangku sekolah menengah pertama. benar saja, dengan bantuannya aku sukses masuk ke sekolah yg aku inginkan.

sekarang sudah tahun ke lima kita tidak bertemu, pak. bagaimana kabarmu?ah boro boro bertanya kabar, bahkan sekarang aku tidak tau lagi bapak mengajar dimana. sudah kembali ke Malang kah?
aku rindu logat kejawa-an yg bapak perdengarkan ketika mengajar, sentuhan magis untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. aku ingat kepercayaan yg bapak berikan dulu yg mungkin menjadi kesalahan terbesar bapak, yaitu mempercayakanku mengikuti lomba menggambar mewakili sekolah. itu benar benar blunder, pak.
mungkin ketika bertemu lagi, kita bisa berbicara tentang hal hal yg lebih berat mungkin. perbincangan kedua pihak yg semakin berkembang, bocah yg sudah berubah menjadi seorang remaja berbicara dengan sesosok yg pastinya menjadi lebih bijak, menuntut ilmu yg bukan lagi berkemasan formal. atau sebatas nostalgia guru dan murid, bercerita masa lalu, menertawakan masa lalu.

ini surat cinta untuk bapak, berdasar dengan sebuah rindu, Bapak Eko Rubianto.