Wednesday, 17 July 2013

Baur, Daur.

Hidup sedang nikmat-nikmatnya, meminta untuk benar-benar dinikmati. Jarum grafik sudah siap untuk naik turun, memberi sedikit turbulensi. Bersiap untuk masuk ke zona baru. Menggambar ulang zona aman di tempat baru. Bersiap menghadapi kehilangan-kehilangan sementara. Bertemu orang-orang baru. Berbaur lagi. Mendaur hidup lagi. Meski kelak akan dihadapkan pada kehilangan-kehilangan lainnya.

*sebuah kontemplasi setelah menikmati Daur Baur milik pemusik yang menamai diri mereka Pandai Besi*

No comments:

Post a Comment