pagi tabu,
saat kelopak mata seakan penuh debu
otak dan hati masih membisu
tak ada hal baru
pagi tabu,
saat surat kabar tak lebih dari calon penghuni keranjang sampah
secangkir teh yg tidak bersahabat
dan perut meneriaki tuannya, mengemis sepotong roti
aneh, ketika karakter protagonis diberkahi jiwa antagonis
kemudian skenario berubah tanpa sebab
si antagonis menebar nelangsa ke protagonis
memaksa menjalani skenario muram
tabu, memberi bisu, menebar suram
No comments:
Post a Comment